Let's Creative with Us
Copyright © 2024 Mercusuar Creative | All Rights Reserved
Belum lama ini, insiden menegangkan menimpa mantan Presiden Donald Trump. Pada 13 Juli 2024, Trump ditembak saat melakukan kampanye Pilpres di Butler, Pennsylvania. Pelaku lepas tembakan saat Trump lagi pidato di depan panggung. Peluru meleset, melukai telinga kanan Trump sampai berdarah. Saat itu juga, Trump menunduk untuk melindungi diri.
Awalnya penonton mengira itu cuma suara kembang api, tapi ternyata suara tembakan. Kejadian itu membuat semua penonton ikut panik dan menunduk untuk melindungi diri. Dengan cepat, para pengawal datang untuk melindungi Trump dan langsung mengevakuasinya ke rumah sakit terdekat. Saat dievakuasi, Trump masih sempat menyapa semua penonton.
FBI mengungkap pelaku penembakan adalah Thomas Matthew Crooks, seorang remaja Pennsylvania berusia 20 tahun. Pelaku langsung dieksekusi dengan ditembak mati di TKP. Sampai saat ini belum diketahui motif dari insiden penembakan tersebut. Namun, insiden penembakan yang menimpa Donald Trump bukan kejadian pertama yang menimpa petinggi negara.
Insiden penembakan serupa dialami Presiden John F Kennedy pada 22 November 1963. Insiden terjadi saat Kennedy untuk berpidato di Dallas, AS. Kennedy tertembak saat sedang iring-iringan naik mobil Presiden. Peluru mengenai bagian kepala dan menyebabkan Kennedy tewas. Diketahui pelakunya adalah Oswald, seorang mantan Marinir AS.
Insiden serupa lainnya terjadi 2 tahun yang lalu di Jepang. Insiden menimpa eks Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe saat pidato di depan publik, di pinggir jalan Kota Nara, Jepang. Abe ditembak hingga tewas setelah peluru mengenai bagian dadanya. Pelaku penembakan langsung ditangkap di TKP dan diketahui merupakan mantan pasukan Angkatan Laut bernama Yamagami Tetsuya. Motif pembunuhan itu adalah perasaan tidak suka atau menyimpan dendam terhadap Abe.
Setelah pembunuhan John F. Kennedy pada 1963, perlindungan keamanan presiden ditingkatkan lebih ketat terutama ketika kampanye. sejak itu, insiden penembakan terhadap petinggi negara sudah jarang terjadi lagi. Tapi insiden belum lama ini, mengejutkan warga AS dan lagi-lagi menunjukkan longgarnya keamanan bagi petinggi negara. Bagaimana menurut kalian?